Sabtu, 22 Oktober 2011

MENYUCIKAN HATI **

by Ilmu Hakekat Usul Diri


Kebanyakan manusia akan melebarkan senyumnya ketika ia dikaruniakan “kesenangan” tetapi mengapa mereka  tidak dapat mengukir senyuman didalam menghadapi apa yang dianggapnya “susah”. Sepatutnya jika manusia tersebut boleh senyum lebar di kala senang maka sebaliknya manusia tersebut boleh-lah  tersenyum simpul dikala susah.              

( Lanjutan dari iman dan hati bag I )

Sabda Rasulullah s.a.w.
Artinya :
Di dalam tubuh manusia itu ada segumpal darah, jika darah itu baik maka baiklah manusia tersebuit dan jika darah itu kotor maka kotorlah manusia itu. Sesungguhnya gumpalan darah itu adalah hati.

Sesungguhnya manusia itu yang dinilai adalah hatinya, semakin kotor hati manusia, maka semakin jauhlah manusia itu dengan Allah s.w.t., sebaliknya semakin suci hati manusia, maka semakin dekatlah Allah s.w.t. kepada dirinya, hanya hati yang suci saja yang dapat membawa manusia ke jalan makrifat dengan Allah s.w.t.

Karenanya menjadi tugas manusia yang ingin me-matlumat-kan hidupnya untuk memakrifatkan dirinya dengan Allah s.w.t. menyucikan hatinya, sebab bila hati sudah suci maka timbullah pada dirinya kasih kepada dirinya, kasih kepada Allah s.w.t. dan kasih kepada Tuhan Semesta Alam.

Sesungguhnya hati yang kotor tidak mungkin dapat membawa manusia kasih kepada dirinya dan kasih kepada tuhannya apa lagi untuk mengenal dirinya sendiri.

Sesungguhnya pembersihan hati itu untuk membuka jalan agar manusia dapat mengenal dirinya, karena tanpa mengenal dirinya maka manusia tidak dapat memberikan kasih sayang yang sebenar-benarnya kepada Tuhannya. Hanya hati yang dikuasai oleh Allah sajalah yang bisa memberikan peluang kepada manusia untuk mengenali dirirnya dan Tuhanya.

Bila manusia mengenal dirinya maka barulah muncul didalam dirinya suatu martabat hati yang benar-benar kasih kepada Allah s.w.t.

Seperti firman Allah taala didalam al-Quran :
Artinya :

Mereka mengasihi diri mereka sebagimana mereka mengasihi Allah.

Dan firman Allah taala lagi :
Surah Ali Imran ayat : 31
Artinya :
Katakanlah, jika kamu benar-benar menyintai Allah ikutilah aku, niscaya Allah mengasishi.

Ingatlah !! hati yang kotor akan dikuasai oleh iblis, hati yang kotor akan menjadi istana iblis atau sebagai pemerintahan iblis yang akan menjajah seluruh alam saghir yaitu tubuh kita.

Bila iblis menguasai kerajaan alam Saghir, maka seluruh dasar pemerintahnya adalah bertujuan untuk melalaikan kita dari mengingat kepada Allah dan menjauhkan diri kita dari Allah s.w.t . Semakin lama dibiarkan iblis menguasai kerajaan maka selama itulah manusia tersebut jauh dengan Allah. bahkan hanya akan membawa manusia tersebut kelembah yang terhina disisi Allah s.w.t.

seperti firman Allah taala didalam Al-Quran :
Surah ; Yusof ayat 5
Artinya :

Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi manusia.

Bila syaitan dan iblis menjadi penguasa kerajaan pada diri kita. Maka kita tidak mungkin sekali dapat petunjuk dari Allah s.w.t dan justru itu juga maka terhindarlah mata hati yang memberi sinar makrifat kepada Allah s.w.t dan tinggalah kita yang dikuasai syaitan dan iblis itu didalam kegelapan hidup yang tidak menentu.

Untuk mendapat mata hati dan petunjuk dari Allah s.w.t maka hati harus disucikan jika Allah dapat berkuasa maka hatipun  terus bertukar menjadi pusat pemerintah Allah atau Istana Allah.
Seperti sabda Rasulullah s.aw.
Artinya :

Hati orang mukmin itu istana Allah.

Bila Allah beristana dihati maka terbitlah dan muncul-lah mata hati (lampu makrifat) yang akan memberi daya keyakinan yang mutlak dan pegangan yang sejati terhadap sesuatu, walaupun hal itu keluar dari jangkauan pemikiran manusia itu sendiri disamping ilmu dan petunjuk dari padanya.

Seperti firmaNya didalam Al-Quran
Surah Al- Baqarah ayat : 5
Artinya :

Mereka itulah mendapat petunjuk dari pada tuhanya dan merekalah orang-orang beruntung.


Dengan mendapat mata hati yaitu mata basir, maka manusia akan mendapat cahaya (Nur Kalbu) yang membawa manusia makrifat kepada Allah s.w.t,. Sesungguhnya  Nur Kalbu itulah yang menjadi dasar kepada perjuangan proses menyucikan hati. Kesucian hati pada peringkat awal dapat diukur dengan berhasilnya ke-jaya-an mendapat Nur Kalbu yang memancar pada lampu makrifat ataupun mata batin.

Sesungguhnya mata basir akan terpancar apabila hati bersih dan suci dengan Allah s.w.t  dan dengan adanya mata basir maka manusia bukan saja dapat melihat sesuatu yang zahir tetapi manusia tersebut dapat pula menyaksikan sendiri sesuatu yang gaib dan keluar dari daya pemikiran manusia dengan demikian perasaan kasih dan keagungan yang mendalam terhadap Allah makin bertambah kukuh dan tebal.
Dengan demikian manusia akan memberi segala kasih sayang,  cinta, rasa dan keagungan itu hanya kepada Allah. Mereka tidak lagi membagikan kasih sayang, cinta, rasa dan keagungan itu kepada yang lain tetapi dengan sesungguhnya timbul pada dirinya sifat –sifat yang mencari segalanya untuk Allah Semata-mata. Mereka tidak lagi akan membuat pergantungan pada orang lain selain Allah dan mereka juga tidak akan

minta pertolongan selain dari pada Allah, mereka hanya mengharapkan untuk mendapat petunjuk dan ilmu serta pertolongan dari Allah s.w.t seperti yang pernah diberikan kepada Rasul-rasul, Nabi-nabi, Aulia-aulia orang –orang yang di…………….seperti Firman Allah didalam Al-Quran.
Surah: Al-Faatihah : ayat 4-7
Artinya :

Yang menguasai hari kebangkitan, kepadaNya dibangkitkan dan kepadanya dimohon pertolongan untuk mendapat jalan sebenarnya yaitu jalan orang-orang yang diredhai dan bukan jalan kesehatan.

Sesungguhnya mata basir itulah yang memberi jalan petunujk kepada manusia itu, menghasilkan suatu Nur (cahaya) yang bernama             Nur kalbu, nur inilah yang menghasilkan  keyakinan terutama pada suatu hal yang gaib.

Akan dilanjutkan…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar